Selamat Datang

Selasa, 16 Januari 2018

for someone

 Assalamu'alaikum warohmtullah wabarakatuh......

Hakikat manusia yang tak bisa hidup sendiri menuntut kita untuk bisa saling memahami dan memiliki. Bagaikan bandara dengan udara, kuat erat tak mampu terpisahkan. Entah apa yang kurasakan saat ini, resah, kecewa, benci, dendam, bahkan semua teracik menjadi satu dalam pahitnya jamuan dunia. Ini salahku kenapa aku mudah percaya dengan bahasa cinta palsu yang tak pernah ada. Ia layaknya kertas buram, yang tak akan pernah terlihat jelas sampai kapanpun. Satu hal yang mesti ku lakukan, yakni serahkan segalanya hanya kepada Ia sang pemilik segala rasa. Allahku tak pernah tidur, Ia telah menyaksikan segala resah gundah gulanah yang ku alami. Isak tangisku disepertiga malamku, berharap esok akan ada hal indah yang Allah sampaikan kepadaku. Ternyata memang lah benar. Nikmatnya tak pernah putus, walaupun dosaku terus bertambah setiap hembusan nafas. Selalu ku panjatkan do'a, agar Allah terangkan apa'' yang haq untukku dan apa'' yang bathil bagiku. Agar jelas kemana ku harus melangkah, berhenti menanti ataukah berlari pergi tanpa harus menoleh ke belakang walau sedetik. 
Dulu aku pernah berfikir bahwa kisah kita akan menjadi satu cerita. Dan ternyata belum selesai satu cerita, kau sudah mengurai cerita baru dengan ia yang kau anggap lebih segalanya dariku. I don't care, kamu bukan lah satu''nya orang yang memikat hati, raga dan jiwaku. Akan datang masanya dimana Allah pertemukan aku dengan ia yang sanggup melanjutkan bahkan merombak ceritaku menjadi satu bingkai mahar yang indah. Karna aku tak lagi menyisakan kecewa untuk orang yang tak pernah bisa mengerti alur ceritaku, yahh...memang benar. Bahwa satu langkah tak menjamin akan ber adu pada satu tujuan yag sama. Tapi apa lah dayaku kau memang bukan orang yang teapat untuk menduduki posisi terbaik dalam hidupku. Jika kau ingin menjauh, maka menjauhlah. Pergi, dan jangan pernah berfikir untuk kembali.
Merajut mimpi dalam lembaran baru, akan lebih terasa menggoda dari pada harus meratapi masa lalu yang tak pernah pasti kemana arah dan langkah. Memang benar, dengan masa lalu kita akan bisa menjelajah masa depan. Agar kesalahan demi kesalahan fatal tak lagi kita lakukan di masa mendatang. Dan ya, kesalahan fatalku di masa lalu adalah telah terlalu percaya pada manusia. Egoku masih terlalu dini saat itu, kekanak kanakan dala berfikir, ahh...biarkan semua menjadi masa lalu. Kesuksesan demi kesuksesan telah menanti di depan sana. Cita'' terbesarku untuk bisa menghadiahkan mahkota kepada kedua orang tuaku. Menjelajah dunia, meniikmati hamparan rahmat Tuhan yang luasnya tak terbatas oleh apapun. 
Ku harap mentari esok akan sebahagia daku saat ini. Celoteh singkat ini adalah tulisanku pertama kali. blog ini ku tulis di malam hari, tepatnya pukul 11:30 PM. Sebelum ku akhiri tulisan ini, satu pesanku untuk seluruh pembaca. Jangan lupa libatkan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. InshaAllah kau tak akan pernah mengecewakan dan dikecewakan. 

Shalat fardhunya + shalat sunahnya jangan mudah kelewat, klo nggak pengen Allah lewatkan juga segala haja kita. Yang do'anya belum terkabul, kudu terus sabar dan jangan bosen minta terus. Jangan pernah berfikir bahwa Allah nggak sayang sama kita, husnudzan terus geh. Allah lebih tau waktu terbaik untuk di iijabahnya do'a-do'a kita. Percaya aja, Allah ntu memberikan apa yang kita butuhka, bukan apa yang kita inginkan.Karna segalanya kepunyaan Allah, jangan sungkan untuk minta. Allah dlu, Allah lagi, Allah terus....

Wassalammu'alaikum.....

#Fadilah Arbiyanti#
@fadilaharbiyanti4 = follow instagram
alamat email fadilaharbiyanti17@gmail.com


thanks for a lot
see you next time

Selasa, 17 Desember 2013

Look at me "yureey"

Kamu boleh sibuk bekerja
Kamu juga boleh terlena dengan duniamu
Silahkan..........
Q ga'pernah keberatan dengan semua itu
Tapi bukan berarti sama sekali menghilangkan komunikasi
Sesibuk-sibuknya orang ga'ada yang 24 atau 48 jam kerja tanpa berhenti
Pasti ada break walaupun cuma 15 menit waktu di beri
Begitu tak sempatkah kamu
Padahal untuk ketik sms kamu cuma perlu waktu ga lebih dari 1 menit
Kamu harus ingat bahwa kamu punya aku
Q rindu kamu yang dulu
Kamu yang selalu mampu memecah keheningan
Dengan canda dan senyum kecilmu
Q ga' berharap setiap hari ketemu kamu
Q ga' minta setiap saat kamu nelfon dan sms aku
Q bukan tidak bisa mengerti
Tapi q mau kamu peduli
Walaupun hanya untuk satu kata "ummi...."

****"Green Ring"****



Esensi, Metode dan Signifikansi Materi Pendidikan Akidah Akhlak



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Aqidah dan akhlak dalam ajaran islam merupakan pangkal utama dalam menumbuhkan keyakinan manusia kepada Tuahnnya dan mengatur tata kehidupan di dunia, serta sebagai bekal di akhirat kelak. Dalam pembelajaran pada tingkat sekolah, aqidah akhlak merupakan dasar pengetahuan kognitif yang sarat dengan pembentukan dan pengembangan kearah afeksi siswa. Dalam hal ini siswa tidak dijejali pengetahuan belaka, tetapi bagaimana siswa mampu meyakini dan menerapkannya dalam kehidupan.
Persoalan bangsa ini hanya masalah akhlak sebenarnya, pendidikan di Indonesia kebanyakan hanya berkisar pada pengetahuan kognitif saja (pintar Matematika, IPA, Bahasa Inggris) sedangkan akhlaknya tidak begitu diperhatikan. Memang ada yang memperhatikan tetapi hanya sedikit.
Kemudian dalam kesempatan lain; beliau juga mengemukakan; salah satu ketidak berhasilan pendidikan, karena tujuan yang tidak jelas. Tujuan utama dalam pendidikan agar lebih diarahkan kepada pembentukan akhlak mulia. Apapun materi dan pembelajarannya penanaman akhlak hendaknya menjadi nomor satu. Aqidah yang mengakar menjadi pondasi dan akhlak yang mendasar menjadi prestasi. 
Dengan anggapan tersebut penulis berkeyakinan, pembelajaran aqidah akhlak, harus diatur sedemikian rupa untuk dapat menghasilkan produk yang baik. Produk yang baik bukan hanya secara pengatahuan saja akan tetapi secara aplikasi dilapangan juga baik. 
Untuk menumbuhkan keyakinan pada setiap siswa, semestinya harus didahului dengan pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana siswa yakin akan sesuatu kalau mereka tidak mengetahui tentang sesuatu itu? Dasar pengetahuan inilah yang mesti dipupuk pada benak dan diri siswa, agar tumbuh kesadaran betapa pentingnya keyakinan kepada Allah sebagai Tuhannya. Keasadaran itu akan berimbas pada keteraturan hidup secara individual maupun kelompok. Dengan kata lain keyakinan – melalui akidah – seseorang dapat dibimbing kearah pembentukan akhlaq al-karimah dalam menjalankan roda kehidupan.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas di sini adalah:
1.      Dasar Landasan Materi Pendidikan Akidah Akhlaq
2.      Metode dalam Menyampaikan Materi Pendidikan Akidah Akhlaq
3.      Signifikansi Pembelajaran Materi Pendidikan Akidah Akhlaq

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Dasar Landasan Materi Pendidikan Akidah Akhlaq
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim).
B.     Metode Dalam Menyampaikan Materi Pendidikan Akidah Akhlaq
Metode adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Dalam proses pendidikan, metode adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran, agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran.
Aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu Aqidah dan Akhlak. Aqidah artinya ikatan hati “bahwa seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaan dengan suatu kepercayaan yang tidak dapat ditukar dengan kepercayaan lain sehingga aiqdah juga dikenal dengan iman”. Sedangkan akhlak atau khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bila diperlukan tanpa memerlukan penilaian atau pertimbangan terlebih dahulu tidak memerlukan dorongan dari luar.
1.      Metode Latihan (Drilling Method)
Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan/ eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dsb.
Kelebihan Metode Latihan
a.    Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b.  Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c.       Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
d.  Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
e.       Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
f.   Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.
Kelemahan Metode Latihan
a.     Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b.  Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
c.   Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
d. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.
Langkah-langkah Metode Latihan
a.       Harus diusahakn latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik
b.      Latihan diatur sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian peserta didik
c.       Agar anak didik tidak ragu, maka anak didik lebih dahulu diberikan pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.
 
2.      Metode Proyek (Project Method)
Kata proyek berasal dari bahasa latin, yaitu proyektum yang berarti maksud tujuan, rancangan, rencana. Jadi memproyeksikan berarti : merancang, merencanakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Mempunyai perencanaan yang baik (planning) di dalam kegiatan-kegiatan tahunan dan sebagainya.
Dengan kata lain, metode proyek yaitu cara mengajar dengan jalan memberikan kegiatan belajar kepada siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih, merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Anak-anak dilatih agar berencana di dalam tugas-tugasnya.
           Metode proyek ini untuk pertama kalinya, diperkenalkan oleh John Dewey. yang kemudian dikembangkan oleh W.H. Kilpatrik. Di Eropa abad XX ini giat sekali mengembangkan metode proyek ini. Di Indonesia metode proyek ini mendapat perhatian yang besar dari kalangan pembaharuan pendidikan dan pengajaran.
Kelebihan Metode Proyek
a.       Dengan pengajaran proyek, dapat membangkitkan dan mengaktifkan siswa, dimana masing-masing belajar dan bekerja sendiri
b.     Melalui metode proyek memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari
c.  Melalui metode proyek memperhatikan segi minat, perbedaan serta kemampuan masing-masing individu siswa
d.      Dapat menumbuhkan sikap sosial dan bekerja sama yang baik
e.       Dapat membentuk siswa dinamis dan ilmiah dalam berbuat/berkarya.
Kelemahan Metode Proyek
a.       Memerlukan perencanaan yang matang
b.      Bila proyek diberikan terlalu banyak, akan berakibat membosankan bagi siswa
c.     Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan kehlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap untuk ini.
d.      Harus dapat memilih topic unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yangdiperlukan.
e.       Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat menaguburkan pokok unit yang dibahas
Langkah-langkah Metode Proyek
Langkah-langkah metode proyek menurut Dr. Zakiah Darojat adalah sebagai berikut:
a.       Merealisasi adanya masalah
b.      Menyusun hipotesis
c.       Mengumpulkan data dan informasi
d.      Menyimpulkan

3.      Metode Cerita (Narative Method)
Dalam metode bercerita baik guru maupun siswa dapat berperan sebagai orang yang menyampaikan materi tersebut. Dengan cara guru bisa memberi tugas kepada salah seorang siswa atau lebih untuk menceritakan suatau peristiwa atau topik dalam materi yang dipelajari.
Kelebihan Metode Cerita
a.       Dapat mengasah daya imajinasi dan daya pikir siswa
b.    Media efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika seta mennumbuhkan rasa simpati siswa
c.       Menumbuhkan mint abaca pada peserta didik
d.      Dapat memperbanyak kosa kata

 Kelemahan Metode Cerita
a.       Sangat memerlukan daya rangsangan imajinasi atau menyajikan secara menarik
b.      Banyak dongeng yang mengandung kisah teladan yang buruk
c.       Muatan-muatan pada cerita harus dipertimbbangkan dengan kondisi ppsikologis, jangan sampai terjadi kesalahpahaman dari cerita tersebut

4.      Metode Praktik (Practicing Method)
Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktek. Menurut Prof. Kukuh Fackhurrohman dimaksudkaan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda seperti diperagakan, dengan harapan anak didik akan menjadi lebih mudah dan jelas sekaligus dapat mempraktikkan materi yang dimaksudkan.. Metode ini adalah bentuk metode praktek yang sifatnnya untuk mengembangkan keterampilan peserta belajar (keterampilan mental maupun fisik/teknis).
Kelebihan Metode Praktik
a.       Siswa memperoleh ketrampilan langsung atau praktis.
b.      Siswa merasa tidak dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu, sebagai penajam pemahaman
c.       Pengajaran dapat dinamis (hidup) dan menyenangkan, apalagi sesekali guru dapat menyelingi dengan percakapan lucu dan media peragaan yang menarik
Kelemahan Metode Praktik
a.       Memerlukan guru yang betul-betul mahir dan aktif dalam bidangnya
b.    Pada tingkat-tingkat dasar (awal) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. Guru harus memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada murid-murid
c.     Pada umumnya kemampuan aplikatif anak didik sangat ditentukan oleh faktor motivasi dari pihak guru disamping gaya dan simpatik kepribadian guru. Dan ini jarang dimiliki dalam satu pribadi guru. Guru perlu sering memotivasi anak didik disela-sela mengajar.
d.    Kekurangan media peraga sebagai penguat persepsi dan ingatan dapat merupakan sisi lain kekurangan metode ini

5.      Metode Suri Tauladan (Good Example Method)
Dengan adanya teladan yang baik itu, maka akan menubuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau menngikutinya, karena memang pada dasarnya dengan adanya contoh ucapan, perbuatan, dan contoh tingkah laku yang baik dalam hal apapun maka hal itu merupakan suatu amaliah yang paling penting dan paling berkesan, baik bagi pendidikan anak, maupun dalam kehidupan dan pergaulan manusia sehari-hari. Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Hal ini sudah dibuktikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai hasilnya apapun yang diajarkan dapat diterima dengan segera dari dalam keluarga dan oleh masyarakat pengikutnya karena ucapannya menembus ke hati mereka.

6.      Metode Kerjasama (Cooperation Method)
Menurut Prof. Kukuh Faturrohman (2007 : 64) metode kerjasama adalah upaya saling membantu antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok lainnya dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan problema yang dihadapai dan menggarap berbagai program yang bersifat prospektif, guna mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan bersama.


7.      Metode Kerja Kelompok (Cup Cluster Method)
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).
Metode kerja kelompok ialah suatu cara menyajikan materi pelajaran dimana guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama dan bergotong-royong.
Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi dalam beberapa kelompok baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang besar. Pengelompokan biasanya didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.
Kelebihan Metode Kerja Kelompok
a.       Dapat memupuk rasa kerjasama.
b.      Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.
c.       Adanya persaingan yang sehat.
Kelemahan Metode Kerja Kelompok
a.   Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
b.  Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang.

  1. Signifikansi Pembelajaran Materi Pendidikan Agidah Akhlaq
Kita sudah memasuki tahun Milenium. Tantangan yang dihadapi tidak sedikit. Kita bukan lagi dalam alam kehidupan tradisional dan kehidupan industri, tetapi kita hidup dalam alam kehidupan komunikasi dan informasi. Transparasi kehidupan yang global seolah – olah mengisyaratkan bahwa dunia ini makin megecil bagaikan “desa dunia” nyaris tanpa batas. Disebabkan derasnya arus komunikasi dan informasi yang menyebar ke dalam denyut nadi kehidupan umat manusia.
Dari arus komunikasi dan informasi tanpa batas tersebut maka sudah tidak dapat dihindarkan lagi dampak negatif yang ditimbulkan, seperti halnya anak – anak pelajar pada saat ini sudah banyak yang menjadi pecandu narkoba. Di Indonesia setiap tahun Rp 288 triliun terbuang percuma untuk menikmati narkoba. Contoh lain yang banyak di tiru anak-anak remaja usia pelajar Madrasah Tsanawiyah adalah cara berpakaian ketika waktu sekolah, yang kurang disiplin, baju jarang dimasukan, itu semua dilakukan karena seringnya anak didik menonton tayangan filem atau sinetron – sinetron tentang pelajar yang sudah tidak memperhatikan etika – etika ketimuran.
Sebenarnya masih banyak lagi masalah – masalah yang menimbulkan kenakalan remaja diantaranya adalah tawuran antar pelajar yang semua itu terjadi dikarenkan pengaruh dari minum – minuman keras, pada saat ini kalau kita lihat ketika ada suatu pesta atau pentas seni, pasti tidak ketinggalan dengan huru-hara anak muda yang semuanya itu masih duduk di dalam bangku sekolah.
Keadaan umat Islam di Indonesia secara kuantitas sangat memprihatinkan, karena adanya penurunan persentase dari 90% menjadi 87%. Hal ini mengisyaratkan bahwa Aqidah Akhlak sangat penting dalam upaya mempersiapkan generasi penerus yang beriman. Anak adalah individu yang memiliki jiwa yang penuh gejolak dan lingkungan sosial yang ditandai dengan perubahan sosial yang cepat, yang mengakibatkan kesimpang siuran norma serta dalam proses identifikasi diri atau mencari jati dirinya. Dalam kondisi jiwa yang labil pada usia anak – anak, maka agama termasuk didalamnya aqidah dan akhlak memilki tuntunan dan peran yang sangat penting.
Dari beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengaruh era globalisasi tersebut, maka tugas pendidiklah yang harus berperan aktif untuk mengatasi permasalahan – permasalah yang akan menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang tidak bermoral dan menjadi cemoohan bangsa lain, melalui lembaga – lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan islam dimana didalamnya terdapat pendidikan akhlakul karimah.
Adapun salah satu misi pendidikan nasional adalah meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global.
Oleh sebab itu fungsi dari lembaga pendidikan adalah mencetak siswa – siswi yang mempunyai akhlakul karimah sesuai dengan misi pendidikan nasional. Dengan ditunjang materi aqidah akhlak yang mengandung nilai – nilai aqidah dan akhlak sehingga bisa memajukan pendidkan indonesia, Karena pada saat ini kemerosotan moral bangsa indonesia dan tingkat korupsi yang semakin tinggi itu disebabkan karena akhlak bangsa indonesia dari hari kehari semakin merosot.
Arah pembangunan nasional Indonesia adalah merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan tersebut tidak hanya terfokus pada pembangunan yang bersifat fisik saja, tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah juga pembangunan psikologis manusianya.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang terbentuk dari manifestasi pembangunan batiniah yang berhubungan dengan moral, akhidah maupun ibadah. Mata pelajaran ini dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang baik untuk menyebarkan, mengenalkan, menanamkan dan mendalami nilai-nilai religius, terutama mereka yang beragama Islam.
Perilaku umat islam pada saat ini merupakan hasil dari pembentukan perilaku yang bersumber dari pembelajaran aqidah akhlak. Karena didalam mata pelajaran aqidah akhlak terdapat beberapa muatan tentang aklak, yaitu tentang membiasakan berperilaku dengan sifat –sifat terpuji, membiasakan menghindari sifat – sifat tercela dan bagaimana cara bertatakarama yang baik. Dari keterangan di atas menununjukan bahwa pembelajaran aqidah akhlak mempunyai peranan penting dalam mewujudkan perilaku anak didik dalam bergaul disekolah maupun dilingkungan masyarakat. Salah satu contoh bagai mana sikap seorang siswa kepada bapak/ibu guru ketika berpapasan dijalan, pasti ketika siswa sudah diajari dengan sifat – sifat terpuji kepada seorang guru pasti siswa akan mempraktikan apa yang ia dapat dari pelajaran aqidah akhlak tersebut, tetapi anak didik yang tidak dibekali dengan akhlak-akhlak terpuji kepada seorang guru maka ia tidak akan mengetahui bagaimana cara menghormati seorang guru.

 BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Akhlak merupakan puncak dari kemanusiaan, inti pengutusan kenabian, serta cerminan bagi ketuhanan. Karenanya, siapa yang berhasil mencapai kesempurnaan akhlak maka ia memasuki tahap manifestasi asma dan sifat Tuhan, dimana seluruh organ tubuhnya menjadi alat bagi Tuhan untuk menebarkan rahmat pada semesta ciptaan. Sebab itu, pendidikan akhlak mesti dikukuhkan sebagai pendidikan puncak dari manusia.
1.      Pengertian metode latihan, metode proyek, metode cerita, metode praktik, metode suri tauladan, metode kerjasama, metode kerja kelompok.
a.       Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan/ eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dsb.
b.      Metode proyek yaitu cara mengajar dengan jalan memberikan kegiatan belajar kepada siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih, merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Anak-anak dilatih agar berencana di dalam tugas-tugasnya.
c.       Metode cerita atau metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya suatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja.
d.      Menurut Prof. Kukuh Fackhurrohman metode praktik dimaksudkaan supaya pendidik mendidik dengan memberikan materi pendidikan yang baik dengan menggunakan alat atau benda seperti diperagakan, dengan harapan anak didik akan menjadi lebih mudah dan jelas sekaligus dapat mempraktikkan materi yang dimaksudkan.
e.       Menurut Prof. Pupuh Faturrohman metode suri tauladan dapat diartikan sebagai “keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik itu, maka akan menubuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya.
f.        Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).
2.      Metode yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak Madrasah Aliyah
a.       Materi Memahami prinsip-prinsip dan metode peningkatan kualitas ibadah menggunakan metode ceramah, singkronik analitik, empiris, dan suri tauladan.
b.      Materi Memahami tauhid menggunakan metode ceramah, suri tauladan, empiris, dan praktik.
c.       Materi Memahami syirik dalam islam menggunakan metode ceramah, proyek, praktik, deduktif.
d.      Materi Memahami masalah akhlak menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, suri tauladan, dan praktik.
e.       Materi Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat-sifatnya dalam asmaul husna menggunakan metode ceramah, praktik, cerita, suri tauladan.
f.        Materi Membiasakan perilaku terpuji menggunakan metode ceramah, proyek, cerita, Tanya jawab, praktik, dan diskusi.
g.       Materi Menghidari perilaku tercela menggunakan metode  Ceramah, cerita, Tanya jawab, praktik dan empiris.

 
DAFTAR PUSTAKA

Ya'qub, Hamzah. 1996. Etika Islam Pembinaan Akhlaqul Karimah. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Azra, Azyumardi. 1998. Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Tafsir, Ahmad. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Zakiah Daradjat, Zakiat. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara

Ilyas, Yunahar. 2002. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta : Lppi.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching

Minggu, 01 Desember 2013

Teka-Teki

Debur ombak mengabarkan
"bahwa kau mencintaiku"
Q bertanya benarkah itu?
Batu karang berkata
"bahwa itu benar adanya"
Badai datang menyergap
"jangan ambil milikku"
Angin datang menyapa
"Dia mencintaimu tapi sebaiknya jangan terlalu berharap padanya"
Q bertanya mengapa?
"dia belum tau kemana kan berpijak"
"dia masih ragu untuk siapa"

Green ring...Diam membisu.....
Salahkah aku...
jika mencintaimu
Salahkah aku...
jika berharap padamu
Salahkah aku...
jika terus menunggu

Maafkan aku...
telah mencintaimu
semakin ku coba menghindarimu
semakin ku mencoba menghentikan rasa
semakin ku tak bisa...
aku tak bisa...
tak bisa...

Kini..
Q yang dikurung belenggu
Q tak tau benarkah kau untukku
Q tak tau kapankah kau pastikan pijakanmu
yang ku tau aku mencintaimu

Jangan pernah bertanya mengapa???
Q tak tau jawabnya...

***"Green Ring"***










Minggu, 10 November 2013

Si Karang Rapuh

aku tak lebih dari sekedar karang rapuh
yang kan terkikis karena hantaman gelombang
inilah diriku
yang hanya mampu berharap
suatu hari kan singgah ke sebuah armada
sang nahkoda penuh suka cita mengikatkan
tali temalinya padaku
mempercayakan muatannya tuk ku jaga
agar tak hanyut terseret olah ombak

inilah si karang rapuh
yang tak mampu menahan ganasnya
gempuran badai laut biru
tetapi jika nahkoda percaya padaku
si karang rapuh
akan ku siapkan segala daya upaya
untuk menjaganya
karena ku tak mau ia kecewa
ku tak ingin ia salah memilihku
sebagai tambatan armadanya
meski ku hanya
si karang rapuh
yang mudah gores dan terluka

***"Green Ring"***


Bimbingan Konseling



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara Optimal, dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.
Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas di sini adalah:
1.      Pengertiam Bimbingan dan Konseling
2.      Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah
3.      Tujuan Bimbingan di Sekolah
4.      Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran
5.      Landasan Bimbingan dan Konseling
6.      Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah
7.      Asas-asas Bimbingan dan Konseling
8.      Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling
9.      Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
10.  Program Bimbingan di Sekolah
11.  Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertiam Bimbingan dan Konseling
Beberapa pengertian bimbingan diantaranya:
- Jones: guidance is the help given by one person to another in making choice and justment and in solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa pembimbing hanya bertugas membantu agar individu mampu membantu dirinya sendiri dan keputusan terakhir tergantung pada individu yang bersangkutan.
- Rochman Natawidjaja: bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
- Bimo Walgito: bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan (a) proses yang berkesinambungan, (b) proses membantu individu, (c) bertujuan agar individu dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan (d) tujuan utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya.
Istilah konseling sering diartikan sebagai penyuluhan, walaupun sebenarnya kurang tepat. Untuk menekankan kekhususannya digunakan istilah bimbingan dan konseling. Kegiatan-kegiatan konseling mempunyai ciri sebagai berikut:
1.      Pada umumnya dilaksanakan secara individual
2.      Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka
3.      Dibutuhkan orang yang ahli
4.      Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
5.      Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.

B.     Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah
Tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia yang seutuhnya. Bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Kehadiran koselor sekolah membantu guru dalam memperluas pandangan guru tentang masalah afektif yang erta kaitannya dengan profesi guru, seperti keadaan emosional yang mempengaruhi proses belajar-mengajar, mengembangkan sikap positif dan menangani masalah yang ditemui guru dalam pelaksanaan tugasnya.
Konselor dan guru merupakan suatu tim yang saling menunjang demi terciptanya pembelajaran yang efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling dengan demikian tidak bisa dilepaskan dari kegiatan sekolah.

C.     Tujuan Bimbingan di Sekolah
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam : 1) mengatasi kesulitan belajar, 2) mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan sosial, 3) mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang berkaitan dengan kelanjutan studi, 5) kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan dan 6) mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.
Dalam bahasa lain Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama dengan pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan dan potensinya.

D.    Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran
Salah satu problem yang dihadapi siswa di sekolah adalah kesulitan belajar. Ciri yang tampak seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang, berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos.
Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial dan 3) bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi.
1.      Bimbingan belajar
Bimbingan belajar bertujuan mengatasi masalah kegiatan belajar di dalam atau luar sekolah; meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan cara, proses, prosedur dalam belajar.
2.      Bimbingan social
Tujuan bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok, sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain, persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah tertentu.
3.      Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi
Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, meninggalkan motivasi belajar dan menstimulasi tumbuhnya minat bakatnya.

E.     Landasan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan di sekolah mengikuti prinsip atau landasan yang akan menentukan pendekatan dalam membantu klien, yaitu:
·        Memperhatikan perkembangan siswa sebagi individu mandiri yang berpotensi
·        Bimbingan berkisar pada dunia subjektif individu
·        Bimbingan dilaksanakan atas kesepakatan dua pihak
·        Bimbingan berlandaskan pengakuan atas hak asasi
·        Bimbingan bersifat ilmiah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologis
·        Pelayan untuk semua siswa, tidak hanya yang bermalah saja
·        Bimbingan merupakan proses, terus menerus, berkesinambungan dan mengikuti tahapan perkembangan anak.

F.      Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Prinsip ini mengatur landasan teoritis pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Terdapat empat prinsip yaitu prinsip umum, prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing. Individu pembimbing dan prinsip yang berkaitan dengan organisasi dan administrasi bimbingan.
Prinsip umum antara lain mengatur tentang pengkajian masa lalu sebagai pembentuk aspek kepribadian, pemahaman atas perbedaan karakter tiap individu, bantuan diberikan agar individu mampu mandiri, bimbingan harus disesuaikan dengan program pendidikan, bimbingan dipimpin orang yang profesional dan terhadap program bimbingan harus selalu diadakan penilaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan.
Prinsip yang berkaitan dengan individu yang dibimbing: bimbingan haruslah ditujukan pada seluruh siswa, ada kriteria prioritas layanan. Bimbingan harus berpusat pada siswa, haruslah dapat memenuhi kebutuhan tiap individu yang beragam. Keputusan terakhir haruslah pada klien dan klien berangsung-angsur harus mampu untuk mandiri.
Prinsip bagi pembimbing meliputi kualifikasi yang memadai, kesempatan mengembangkan diri lewat berbagai pelatihan. Pembimbing perlu memanfaatkan semua sumber, berbagai metode dan teknik bimbingan bagi efektivitas pemberian bantuan pada siswa. Konselor harus menjaga asas kerahasiaan klien.
Prinsip dalam organisasi dan administrasi bimbingan meliputi prinsip kesinambungan, ada kartu pribadi bagi setiap siswa, bimbingan harus disesuikan dengan kebutuhan sekolah. Ada pembagian waktu yang baik, berbagai metode bimbingan baik individual dan kelompok. Sekolah perlu bekerja sama dengan lembaga lain diluar sekolah dan kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelakasanaan bimbingan.

G.    Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus diperhatikan:
1.      Asas kerahasiaan
Asas ini merupakan asas kunci, karena klien mampu mengungkap masalahnya pada orang yang dipercaya klien. Dengan adanya keterbukan masalah akan dapat diselesaikan dengan baik.
 2.      Asas keterbukaan
Asas ini didasarkan atas asas kerahasiaan. Klien dan konselor perlu suasana keterbukaan untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran dan keinginan yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan.
3.      Asas kesukarelaan
Asas ini lebih terkait dengan pribadi konselor. Konselor perlu memiliki sikap sukarela dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien. Dengan sikap sukarela dari konselor klien akan dengan sukarela pula menceritakan dan mencari solusi atas permasalahannya.
4.      Asas kekinian
Fokus pemecahan permasalahan klien adalah pada masa saat ini. Apa yang saat ini dirasakan dan menjadi permasalahan klien adalah hal yang perlu diselesaikan dalam pertemuan konseling.
5.      Asas kegiatan
Konseling dapat berlangsung baik apabila klien mau melaksanakan tugas yang diberikan. Konselor hendaknya mampu memotivasi klien melakukan kegiatan yang disarankan dalam sesi konseling demi tujuan penyelesaian masalah klien.
6.      Asas kedinamisan
Dinamis merupakan perubahan menuju pada kemajuan yang terjadi pada klien. Konselor hrus memberikan layanan yang sesuai dengan sifat keunikan tiap individu demi perubahan ke arah perkembangan pribadi yang lebih baik.
7.      Asas keterpaduan
Dalam pemberian layanan, konselor perlu memperhatikan aspek kepribadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan. Keterpaduan ini berkaitan dengan aspek klien maupun mengenai keterpaduan isi dan proses layanan.
8.      Asas kenormatifan
Usaha layanan tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlalu sehingga tidak terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan proses dan saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling.
9.      Asas keahlian
Proses konseling harus dilakukan dengan profesional dan oleh orang yang profesional yang menntut ketrampilan khusus dan terlatih untuk melakukan konseling.
10.  Asas alih tangan
Asas ini bertujuan agar tidak terjadi pemberian layanan yang tidak tepat. Bila permasalahan klien perlu penanganan dari ahli yang lain maka pengalihtanganan kepada pihak yang lebih ahli perlu dilaksanakan.
11.  Asas tut wuri handayani
Makna layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berkaitan dengan permasalahan saat tertentu melainkan makna tersebut tetap dirasakan oleh klien pada masa yang akan datang.

H.    Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling berorientasi pada perkembangan individu. Berdasarkan atas hal tersebut, layanan bimbingan konseling disekolah akan menekankan pada 1) orientasi individual, 2) orientasi perkembangan siswa dan 3) orientasi permasalahan yang dihadapi.
1.      Orientasi individual
Tiap individu berbeda, didasarkan atas latar belakang pengalaman dan sifat kepribadian yang dimiliki. Hal ini harus menjadi perhatian yang besar dalam memberikan konseling karena perbedaan dasar ini akan mempengaruhi cara konseling dan cara menganalisis masalah.
2.      Orientasi perkembangan siswa
Tiap individu dalam tahapan usia tertentu memiliki tugas perkembangan. Pencapaian tugas perkembangan merupakan tolak ukur dalam mendeteksi permasalahan klien. Bertolak dari hal ini konselor dapat mendiagnosis sumber timbulnya permasalahan klien agar pemecahan masalah berlangsung dengan efektif dan efisien.
3.      Orientasi permasalahan yang dihadapi
Proses konseling harus berfokus pada permasalahan yang saat ini dihadapi klien. Hal ini berkaitan dengan asas kekinian. Konselor harus arif dan bijaksana menanggapi klien dan mengarahkan situasi pada arah sasaran yang dituju untuk memecahkan masalah klien.

I.       Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
1.      Perkembangan pendidikan
Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan perkembangan lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan adalah perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum, strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya. Perkembangannya ini akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam bidang akademik. Sosial maupun pribadi. Dengan demikian siswa diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya.
Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang sistematis melalui pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa. Yang pada hakikatnya merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan pendidikan.
2.      Peranan guru
Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah mendidik siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik guru perlu memahami segala aspek pribadi anak didik. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangna anak didik, hal yang terkait dengan motovasi, kecakapan, kesehatan mental dan sebagainya.
Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dari segi pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara dinamis, dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan bimbingan. Ketiga, guru tudak hanya sebagai pengajar namun juga sebagai pendidik. Guru seyogyanya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya melalui layanan bimbingan.
Salah satu tugas guru yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu guru perlu mengenai dan memahami dirinya sendiri. Guru harus punya informasi yang cukup untuk dirinya sehubungan dengan peranannya, pekerjaannya, kebutuhan dan motivasinya, kesehatan mentalnya dan tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.
Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai:
a.      Petugas social
Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.
b.      Pelajar dan ilmuan
Guru harus senantiasa belajar untuk mengikuti pengetahuan dan menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
c.       Orang tua
Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga. Dalam arti luas sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi siswa-siswanya
d.      Pemberi keteladanan
Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi ukuran bagi norma tingkah laku.
e.       Pemberi keamanan
Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi tempat berlindung bagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai:
Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.
b.      Seniman
Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk tujuan tertentu dengan menggunakan teknik tertentu khususnya dalam kegiatan pendidikan.
c.       Pembentuk kelompok
Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan.
 d.      Catalytic agent
Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan
e.       Petugas kesehatan mental
Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya bagi siswanya.
f.        Guru Sebagai Direktur Belajar
Proses belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya suatu kesatuan aktivitas yang tak terpisahkan dan interaksi antara guru dan siswa. Dalam hal ini akan terjadi proses perubahan tingkah laku.
Dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru hendaknya senantiasa berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Pendekatan yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar tidak hanya melalui pendekatan instruksional tetapi juga dengan pendekatan pribadi. Melalui pendekatan pribadi diharapkan guru dapat mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya.
Sebagai direktur belajar guru sekaligus berperang sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing dalam belajar, guru diharuskan mampu untuk:
a.       Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu dan kelompok
b.      Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar
c.   Memberi kesempatan yang memadai agar tiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya.
d.      Membantu siswa dalam menghadapi masalah pribadinya
e.       Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.

  1. Program Bimbingan di Sekolah
Program bibmbingan dan konseling perlu disusun dengan baik. Program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pemberian layanan bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh Winkel bahwa program bimbingna merupakan suatu rangkaian kegiatan terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
Program bimbingan menyangkut dua faktor yaitu 1) faktor pelaksana atau orang yang akan memberikan bimbingan dan 2) faktor yang berkaitan dengan perlengkapan. Metode, bentuk layanan dan sebagainya. Program bimbingan akan memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efisien dan efektif. Program bimbingan yang disusun dengan baik dan rinci akan memberi banyak keuntungan seperti:
·        Menghemat waktu, usaha, biaya, menghindari kesalahan da usaha coba-coba
·        Membuat siswa mendapat layanan secara seimbang dan menyeluruh
·        Membuat setiap petugas mengetahui dan memahami peran masing-masing
·        Memungkinkan para petugas menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuan diri dan kepentingan siswa yang dibimbing.
Miller mengemukakan langkah-langkah penyusunan program bimbingan sebagai berikut:
* Tahap persiapan
Langkah ini dilakukan dengan mengadakan survai untuk menginventarisasi tujuan, kemampuan dan kebutuhan sekolah serta kesiapan dalam melakukan program bimbingan.

* Pertemuan awal dengan para konselor
Tujuan pertemuan ini ialah untuk menyamakan pemikiran tentang perlunya program bimbingan serta merumuskan arah program yang akan disusun.
* Pembentukan panitia
Panitia bertugas merumuskan tujuan program, mempersiapkan bagan organisasi dan membuat kerangka dasar program bimbingan.
* Pembentukan panitia penyelenggara program
Panitia bertugas mempersiapkan program tes, mempersiapkan dan melaksanakan sistem pencatatan dan melatih para pelaksana program bimbingan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

  1. Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan
Secara ideal program bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara berkesinambungan mulia dari TK sehingga jenjang pendidikan tinggi. Hal ini terkait dengan kebutuhan dan perkembangan anak untuk setiap jenjang pendidikan berbeda. Dalam menentukan dan menyusun program bimbingan di tingkat pendidikan tertentu, perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
·        Menyusun tujuan jenjang pendidikan tertentu.
·        Menyusun tugas perkembangan dan kebutuhan siswa pada tahap usia tertentu
·        Menyusun pola dasar sebagai pedoman dalam memberikan layanan
·        Menentukan komponen bimbingan yang diprioritaskan
·        Menentukan bentuk bimbingan yang diutamakan
·        Menentukan tenaga bimbingan yang dapat dimanfaatkan misalnya konselor, guru dan tenaga ahli lainnya.


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Melihat dari pembahasan mengenai pendidikan seumur hidup menurut pandagan islam, maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun sepanjang kehidupan manusia didunia ini. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan bahwa pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembagan manusia menuju kearah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang ingin dicapai.
B.     Saran
Sagat diharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan, kritik dan saranyang membangun sehingga dapat menjadi refleksi untuk perbaikan pada pembuatan makalah yang selanjutnya



 



DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Mudyahardjo, Redja, Pengantar Pendidikan, Jakarta:  Raja Grafindo Persada, 2001.

Sabri, Alisu, Ilmu Pendidikan , Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999.

Abd. Halim Soebahar, Matriks Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Marwah, 2009.

Abdullah Fajar, Peradapan dan Pendidikan Islam, Jakarta:Rajawali press, 1996.