Assalamu'alaikum warohmtullah wabarakatuh......
Hakikat manusia yang tak bisa hidup sendiri menuntut kita untuk bisa saling memahami dan memiliki. Bagaikan bandara dengan udara, kuat erat tak mampu terpisahkan. Entah apa yang kurasakan saat ini, resah, kecewa, benci, dendam, bahkan semua teracik menjadi satu dalam pahitnya jamuan dunia. Ini salahku kenapa aku mudah percaya dengan bahasa cinta palsu yang tak pernah ada. Ia layaknya kertas buram, yang tak akan pernah terlihat jelas sampai kapanpun. Satu hal yang mesti ku lakukan, yakni serahkan segalanya hanya kepada Ia sang pemilik segala rasa. Allahku tak pernah tidur, Ia telah menyaksikan segala resah gundah gulanah yang ku alami. Isak tangisku disepertiga malamku, berharap esok akan ada hal indah yang Allah sampaikan kepadaku. Ternyata memang lah benar. Nikmatnya tak pernah putus, walaupun dosaku terus bertambah setiap hembusan nafas. Selalu ku panjatkan do'a, agar Allah terangkan apa'' yang haq untukku dan apa'' yang bathil bagiku. Agar jelas kemana ku harus melangkah, berhenti menanti ataukah berlari pergi tanpa harus menoleh ke belakang walau sedetik.
Dulu aku pernah berfikir bahwa kisah kita akan menjadi satu cerita. Dan ternyata belum selesai satu cerita, kau sudah mengurai cerita baru dengan ia yang kau anggap lebih segalanya dariku. I don't care, kamu bukan lah satu''nya orang yang memikat hati, raga dan jiwaku. Akan datang masanya dimana Allah pertemukan aku dengan ia yang sanggup melanjutkan bahkan merombak ceritaku menjadi satu bingkai mahar yang indah. Karna aku tak lagi menyisakan kecewa untuk orang yang tak pernah bisa mengerti alur ceritaku, yahh...memang benar. Bahwa satu langkah tak menjamin akan ber adu pada satu tujuan yag sama. Tapi apa lah dayaku kau memang bukan orang yang teapat untuk menduduki posisi terbaik dalam hidupku. Jika kau ingin menjauh, maka menjauhlah. Pergi, dan jangan pernah berfikir untuk kembali.
Merajut mimpi dalam lembaran baru, akan lebih terasa menggoda dari pada harus meratapi masa lalu yang tak pernah pasti kemana arah dan langkah. Memang benar, dengan masa lalu kita akan bisa menjelajah masa depan. Agar kesalahan demi kesalahan fatal tak lagi kita lakukan di masa mendatang. Dan ya, kesalahan fatalku di masa lalu adalah telah terlalu percaya pada manusia. Egoku masih terlalu dini saat itu, kekanak kanakan dala berfikir, ahh...biarkan semua menjadi masa lalu. Kesuksesan demi kesuksesan telah menanti di depan sana. Cita'' terbesarku untuk bisa menghadiahkan mahkota kepada kedua orang tuaku. Menjelajah dunia, meniikmati hamparan rahmat Tuhan yang luasnya tak terbatas oleh apapun.
Ku harap mentari esok akan sebahagia daku saat ini. Celoteh singkat ini adalah tulisanku pertama kali. blog ini ku tulis di malam hari, tepatnya pukul 11:30 PM. Sebelum ku akhiri tulisan ini, satu pesanku untuk seluruh pembaca. Jangan lupa libatkan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. InshaAllah kau tak akan pernah mengecewakan dan dikecewakan.
Shalat fardhunya + shalat sunahnya jangan mudah kelewat, klo nggak pengen Allah lewatkan juga segala haja kita. Yang do'anya belum terkabul, kudu terus sabar dan jangan bosen minta terus. Jangan pernah berfikir bahwa Allah nggak sayang sama kita, husnudzan terus geh. Allah lebih tau waktu terbaik untuk di iijabahnya do'a-do'a kita. Percaya aja, Allah ntu memberikan apa yang kita butuhka, bukan apa yang kita inginkan.Karna segalanya kepunyaan Allah, jangan sungkan untuk minta. Allah dlu, Allah lagi, Allah terus....
Wassalammu'alaikum.....
#Fadilah Arbiyanti#
@fadilaharbiyanti4 = follow instagram
alamat email fadilaharbiyanti17@gmail.com
thanks for a lot
see you next time