ORGANISASI
1.
Casriati
2.
Ahmad Darwin
3.
Ayu Purnamasari
4.
Ahmad Riyadi
5.
Eka Hestiani
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH
DARUL
ULUM KOTABARU
2011 /
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak zaman primitif orang sudah mengenal adanya
organisasi. Mereka hidup berkelompok, mengatur kehidupan kelompoknya, budaya
maupun ritualnya dalam rangka mempertahankan keberadaan kelompoknya dan
perkembangannya. Lebih-lebih dalam zaman modern ini orang menganggap organisasi
menjadi sangat penting.
Manusia sepanjang kehidupannya tidak pernah terlepas
dari kehidupan organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu
keluarga,meningkat ke RT, RW, sampai pada tempat di mana orang tersebut
bekerja, misalnya suatu perusahaan atau pemerintahan.
Tentunya
sangat menarik dalam mengkaji teori organisasi. Apa dan bagaimana
berorganisasi? Lebih tegas dapat dikatakan bahwa selagi manusia itu ada maka
organisasi ada sesuai dengan perkembangan zamannya. Jadi manusia merupakan dari
organisasi.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang
dibahas di sini adalah:
- Pengertian organisasi
- Ciri organisasi
- Proses pengorganisasian
- Tujuan dan fungsi organisasi
- Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian
- Prinsip organisasi
- Jenis organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi
Organisasi
berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan
para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai
bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah
system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization
is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
3. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part
to form a unified whole through which authority, coordination and control may
be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana
untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
B.
Ciri-ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi
memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1.
Adanya suatu kelompok orang yang dapat
dikenal dan saling mengenal,
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi
satu sama lain saling berkaitan (interdependent
part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
3.
Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau
kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
4.
Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
5.
Adanya tujuan yang ingin dicapai.
C.
Proses Pengorganisasian
Tahap-tahap
pengorganisasian Meliputi :
1. Tahap
pertama yaitu menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi
2. Tahap
kedua membagi seluruh pembagian beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang
dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok.
3.
Tahap
ketiga menggabungkan pekerjaan anggota dengan cara rasional dan efisien.
4. Tahap
keempat menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu
kesatuan yang harmonis.
5. Tahap
kelima melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkahpenyesuaian untuk
mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.
D.
Tujuan dan Fungsi Organisasi
Tujuan organisasi adalah menyatukan pendapat guna
mencapai suatu tujuan bersama. Setiap organisasi terutama yang besar, secara
makro akan menangani tiga fungsi Pokok, yaitu :
1.
fungsi perumusan strategi organisasi
(corporate strategy) yang lebih bersifat kebijakan
Fungsi perumusan strategi organisasi sering juga digunakan istilah “grand
strategy”, termasuk diantaranya adalah perumusan visi, misi, tujuan
(objective), kebijakan (policy), dan strategi, serta perencanaan tentang
bagaimana pengorganisasian (organization planning) seluruh kegiatan dalam
menjalankan strategi tersebut. Organization planning memberikan arah kepada
setiap awak organisasi, kemana organisasi akan dibawa ke masa yang akan datang.
2.
fungsi perumusan strategi alokasi sumber
daya (resources allocation strategy) yang cenderung lebih bersifat taktikal
Fungsi perumusan strategi alokasi sumber daya diselenggarakan dengan
melakukan berbagai kegiatan yang menjembatani antara tingkatan strategik yang
cenderung bersifat “abstrak”, dengan tindakan operasional yang bersifat lebih
fisikal. Kegiatan tersebut antara lain pengembangan organisasi, perumusan
sasaran yang konkret dan terukur, program-program untuk mencapai sasaran, serta
menetapkan jumlah sumberdaya yang harus dikerahkan untuk mendukung setiap
program guna mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan. Dalam berbagai
literature, khususnya metode dan sistem yang digunakan dalam penyelengaraan
fungsi ini, lebih dikenal dengan PPBS (Planning, Programing, and Budgeting
System). Tujuan utama digunakan PPBS adalah untuk dapat mencapai Tujuan
organisasi secara optimal (efisien dan efektif)
3. fungsi pelaksanaan kegiatan merupakan
proses mewujudkan tujuan organisasi (operasional organisasi) yang cenderung
lebih bersifat operasional.
Fungsi pelaksanaan kegiatan merupakan tingkatan terbawah dari proses
manajemen dalam suatu organisasi, tetapi justru merupakan bagian terdepan.
Fungsi inilah yang pelaksanaanya merumuskan sasaran sesuai bidangnya. Rumusan
ini sebagai masukkan bagi proses penyelengaraan fungsi pada tingkat strategis
dan taktikal dan mewujudkan sasaran-sasaran berdasarkan program dan Anggaran
yang telah ditetapkan sebelumnya. Kondisi lingkungan yang dihadapi lebih
cenderung bersifat pasti dan fisikal. Tujuan utamanya adalah efisiensi
pengunaan sumberdaya, baik dengan cara “minimizing cost” dalam upaya mencapai
target tertentu, atau “minimizing output” dalam memanfaatkan sumberdaya yang
telah tersedia.
E.
Kegiatan Dalam Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian meliputi proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian adalah :
1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, serta
menetapkan prosedur yang diperlukan
2. menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewewenang
dan tanggungjawab
3. kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja
4. kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
F.
Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1)
Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan
yang Jelas,
2)
Prinsip Skala Hirarkhi,
3)
Prinsip Kesatuan Perintah,
4)
Prinsip Pendelegasian Wewenang,
5)
Prinsip Pertanggungjawaban,
6)
Prinsip Pembagian Pekerjaan,
7)
Prinsip Rentang Pengendalian,
8)
Prinsip Fungsional,
9)
Prinsip Pemisahan,
10) Prinsip Keseimbangan,
11) Prinsip Fleksibilitas,
12) Prinsip Kepemimpinan.
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan.
Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus
ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai
pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai
kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan
pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus
dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan
tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya
setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai
tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan
atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai
dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah
pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip
Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam
suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya,
kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga
karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun
bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi
mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan
oleh pemimpin organisasi tersebut.
G.
Jenis Organisasi
Pengelompokan
jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut :
1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk
pimpinan.
a. Bentuk tunggal, yaitu pucuk
pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber
kepada satu orang.
b. Bentuk komisi, pimpinan
organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua
kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.
Bentuk organisasi ini
meliputi;
a. Organisasi lini atau bentuk
lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada
para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi,
b. Bentuk lini dan staff, dalam
organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas
sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi.
c. Bentuk fungsional, bentuk
organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh
seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;
a. Organisasi formal, adalah
organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan,
organisasi yang berbadan hukum
b. Organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk
karena hubungan bersifat pribadi, antara lain
kesamaan minat atau hobby, dll.
4. Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat
dibedakan, yaitu :
a. Organisasi yang tujuannya
mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
b. Organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘
5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
a. Organisasi pendidikan,
b. Organisasi kesehatan,
c. Organisasi pertanian, dan
lain lain.
6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
a. Organisasi produksi,
misalnya organisasi produk makanan,
b. Organisasi berorientasi pada
politik, misalnya partai politik
c. Organisasi yang bersifat
integratif, misalnya serikat pekerja
d. Organisasi pemelihara,
misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.
Organisasi ini meliputi;
a. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama
dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi,
b. Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya
bank,
c. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti
perusahaan-perusahaan,
d. Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat
umum, seperti organisasi pelayanan
kesehatan, contohnya rumah sakit,
Puskesmas, dll
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Organisasi
adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang memungkinkan
anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu
secara terpisah.
Kepentingan organisasi tidak akan mulus tanpa
memperhatikan baik individual interest maupun group interest. Yang paling ideal
adalah organization interest harus merupakan titik temu antara individual
interest dan group interest. Dalam menajemen modern sekarang ini kepedulian organisasi
terhadap individual interest maupun group interest menjadi makin penting,
apabila organisasi tersebut ingin berhasil.
Zaman
globalisasi sekarang ini keberadaan organisasi menjadi semakin penting, karena
pengaruh globalisasi memvisualisasikan keadaan-keadaan yang cepat berubah.
Organisasi harus dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, apabila
tidak kegagalan akan terjadi bahkan dengan gulung tikar. Tampaknya kehidupan
organisasi di zaman globalisasi ini makin sulit karena tantangan-tantangannya
makin berat. Kegigihan, kerja keras, dan ketangguhan organisasi sangat
diperlukan dalam menghadapi era globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjito, Dydiet. Teori
Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1995
Fathoni, Abdurrahmat. Organisasi
dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta, 2006
Winardi. Manajemen Perilaku
Organisasi. Jakarta : Kencana, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar